Baca Juga
Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan
untuk mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pemilihan
Gubernur (Pilgub) DKI 2017, bisa merujuk pada skenario Pilgub DKI 2007
lalu.
Menurutnya, jika flash back pada Pilgub DKI 2007 terdapat
dua pasangan calon yakni Adang Daradjatun bersama Dani Anwar melawan
Fauzi Bowo (Foke) bersama Prijanto.
Saat itu, Adang yang merupakan mantan Wakapolri hanya diusung PKS. Sedangkan, Foke diusung 20 gabungan partai politik.
“Mengalahkan Ahok mungkin kejadian Foke lawan Adang Daradjatun.
Kejadiannya bisa terjadi lagi, tapi parpol kan biasanya pragmatis. Saya
lihat PDIP bisa saja tidak koalisi, Nasdem kan bergabung ke Ahok,“ kata
Hendri , Sabtu (5/3/2016).
Skenario lain, menurutnya, jika Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini
mendeklarasikan diri turun ke Pilgub DKI mungkin keadaanya bisa berbeda.
Sebab dari hasil survei Kedai KOPI, tingkat efisiensi (suka lalu
memilih) Risma dan Ridwan Kamil bisa menurunkan elektabilitas Ahok.
“Risma lebih mengerikan dari Ridwan Kamil. Jika Risma deklarasi maju,
tingkat elektabilitas Ahok turun dari 43 persen ke 35 persen. Sementara
Ridwal Kamil kalau dia memutuskan maju Ahok turun tingkat
elektabilitasnya ke 39 persen,” jelasnya.
“Ridwan Kamil bisa saja maju walau sudah membuat pernyataan tidak
maju. Contohnya Jokowi di Pilgub katanya mau konsentrasi di Solo tapi
akhirnya maju juga karena ditugasi partai. Sampai hari ini memang dari
hasil survei belum ada sejajar Risma dan Ridwan Kamil,” sambung Hendri.
Sementara itu masih ada suara mengambang 57 persen. Suara mengambang ini adalah mereka yang belum menentukan pilihan.
“Kalau head to head akan ada kejutan karena Ahok hanya memiliki
elektabilitas 43 persen ada sisa 57 persen masa mengambang bisa
diambil,” pungkasnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Bijaksana