Baca Juga
Calon Pemilukada DKI, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bakal
menuruti keinginan relawan pendukungnya yang bernama "Teman Ahok" untuk
maju lewat jalur independen dengan menggandeng Heru Budi Hartono,
pejabat DKI yang dinilainya amat berprestasi.
Namun nyatanya, keputusan itu membuat Ahok sapaan karibnya tak dapat tidur nyenyak mengingat pengumpulan copy KTP
Teman Ahok yang pada hari baru berjumlah 770.867 KTP. Sedangkan Ahok
menargetkan relawannya bisa mencapai target 1 juta KTP.
Persoalan lainnya, tenggat waktu pendaftaran calon independen di
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI semakin dekat di bulan Juli
mendatang. Lalu, bukan tidak mungkin dengan keputusannya maju lewat
jalur independen dengan menggandeng PNS DKI membuat PDI Perjuangan yang
sebelumnya semangat bakal mendukung, menjadi marah dan kesal terhadap
dirinya.
"Saya ngerti ini risiko, bisa-bisa kalian kalau tak terkumpul (KTP),
lalu partai marah dan tak calonkan saya, artinya saya tidak bisa nyalon
lagi, saya selesai di Oktober 2017," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta,
Senin (7/03/2016).
Soal kemungkinan hal terburuk itu terjadi, diakui Ahok sudah sempat
disampaikannya ketika bertemu relawan pendukungnya semalam di
kediamannya. Namun lagi-lagi, Teman Ahok ketika itu meyakinkan dirinya
akan mencapai target sebelum nama calon petahan, Ahok dengan Heru
didaftarkan ke KPUD DKI.
"Tapi kalau sampai Juni belum bisa kumpulin, Heru juga harus berhenti
kan, Juni paling tidak karirnya dia harus berhenti nih. Tapi ya mohon
maaf kalau enggak signifikan Heru tak bisa berhenti, saya pun diujun
tanduk nih. Kalau partai marah, artinya partai juga enggak calonkan
saya," ungkap Ahok.
Kendati demikian, mantan Bupati Belitung Timur itu memutuskan untuk percaya kepada Teman Ahok sementara waktu ini.
"Saya pertaruhkan ini semua tapi kalian juga kerja yang bener.
Semalam di rumah saya kita kupas soal ini sampai jam 11 malam," tambah
Ahok.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Bijaksana