ads

Kamis, 24 Maret 2016

Tips Menanamkan Jiwa Disiplin Belajar Pada Anak

Dilihat  Kali

Tidak sedikit orang tua yang mengeluh tentang kesulitannya menghadapi anak-anaknya yang tidak disiplin dalam belajar. Para orang tua akh... thumbnail 1 summary

Baca Juga

Tidak sedikit orang tua yang mengeluh tentang kesulitannya menghadapi anak-anaknya yang tidak disiplin dalam belajar. Para orang tua akhirnya didera rasa cemas yang luar biasa di saat anak-anak mengikuti ujian akhir semester, akhir tahun atau bahkan ujian nasional. Di beberapa kasus memang ada anak yang justru tidak peduli dengan pendidikan mereka. Nah, bagaimana untuk menumbuhkan jiwa disiplin kepada anak secara alami? Mungkinkah jiwa disiplin untuk belajar tumbuh dalam jiwa anak? Silakan ikuti tips-tips di bawah ini:
Anak saya yang nomer 1 termasuk anak yang memiliki jiwa disiplin yang tinggi. Dari beberapa hal yang sederhana seperti bangun tidur, jam tidur dan beberapa kegiatan lainnya selalu dilaksanakan tepat waktu tanpa tertinggal. Setiap pagi jam 03.30 sudah bangun pagi tanpa saya harus membangunkan dia. Setiap sore di waktu yang sama selalu belajar tanpa saya minta untuk belajar. Semua itu terpola tanpa saya paksakan dan perintahkan. Dia tumbuh untuk mendisiplinkan dirinya sendiri. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Saat masih di bangku TK dan SD, anak saya dididik oleh guru yang sangat luar biasa. Kebetulan dia mengenyam pendidikan barat yang jiwa disiplin itu menjadi materi utama. Jiwa disiplin dari hal sepele seperti bangun tidur, bangun pagi, belajar dll sudah dilatih sejak masih TK. Proses pendidikan yang begitu humanis itulah yang justru membuat anak-anak bisa tumbuh dengan pribadi yang disiplin. Dia mencintai sekolah dan belajar.
Disiplin bukan berari bersifat kaku atau keras. Disiplin bisa diartikan kemampuan dan kehendak untuk melakukan sesuatu hal secara konsisten terus menerus baik atas perintah atau kesadaran sendiri. Jiwa disiplin yang ada pada diri anak saya tumbuh atas kesadaran sendiri. Bahkan sesekali saya ingin mengubah tetapi sangat susah. Misalnya, dia selalu bangun jam 03.40. Ketika libur sekolah saya minta dia bangun dan 05.00 dan libur belajar. Namun, dia tetap tidak mau. Katanya ada yang hilang jika kebiasaan itu ditinggalkan.
Sebagai orang tua, saya selalu mencoba konsisten dengan ucapan dan tindakan. Jika saya meminta anak bangun pagi, maka saya juga harus bangun pagi. Jika saya meminta anak untuk belajar di waktu sore atau petang, saya juga ikut belajar meskipun dengan santai seperti membaca koran, buku dll. Adanya konsistensi antara ucapan dan orang tua, akhirnya anak-anak terpengaruh dan ingin meniru.
Para orang tua sebaiknya menjadi figur tuntutan / idaman bagi anak-anak mereka sendiri. Anak-anak sebaiknya memiliki rasa bangga dengan orang tuanya. Jika orang tua sudah mampu memberikan contoh yang baik dan anak-anak mengikutinya, maka peranan rumah tangga sebagai tempat pendidikan terwujud. Orang tua memilki kekuatan lebih daripada para guru di sekolah terutama untuk menanamkan aklaq yang baik pada anak-anaknya. Banyal kisah orang sukses berkat didikan disiplin orang tuanya atau figur orang tuanya yang mereka banggakan.
Jika sejak didini anak diperkenalkan dengan pemahaman yang baik atas sesuatu hal maka hal baik itu akan terus tumbuh mengakar semakin baik. Ibarat tanaman, jika tanaman tersebut dirawat sejak masih kecil, maka dia akan tumbuh semakin lebat dan berakar semakin kokoh. Hasilnya tanaman tersebut akan tumbuh semakin kokok. Hal yang demikian juga terjadi pada seorang anak, jika dari kecil ditanamkan dengan jiwa disiplin yang baik maka seiring dengan waktu dia akan tumbuh menjadi anak yang disiplin dalam berbagai hal. Dia akan memiliki kemampuan untuk melindungi diirinya sendiri dari terpaan pengaruh negatif lingkungan sekitar.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar dengan Bijaksana