Baca Juga
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
naik pitam ketika dikonfirmasi adanya pegawai Badan Periksa Keuangan
(BPK) menantangnya di Bundara Hotel Indonesia. Dia mengaku sudah
mengetahui ke mana arah tujuan dari adanya tantangan tersebut.
"Tantang itu saya juga tahu rencana mau ke mana. Saya lapor gampang, tunggu Lulung potong kuping," tegas Ahok di Balai kota DKI Jakarta, Jumat (15/4).
Bahkan, dia meminta kepada awak media untuk tidak membuat permasalahan antara dirinya dengan BPK semakin riuh. Bahkan, jika memang diteruskan, mantan Bupati Belitung Timur ini mengancam tidak akan melayani permintaan wawancara dari rekan media.
"Saya adalah pejabat yang konsisten melayani Anda (wartawan) doorstop, tolong kawan-kawan harus ingat. Saya juga bisa tidak mau layani Anda juga nanti. Pejabat diajarin jangan doorstop, saya konsisten layani doorstop. Karena bisa susupan-susupan banyak. Sengaja dipolitisi. Anda kan dititipi jadi anak buah, saya tahu kok," jelasnya.
"Pertanyaan dititipi supaya saya marah, supaya mancing, mojokin. Kan ini dipasang kayak jebakan. Saya ngerti kok. Saya hargai saudara kerja, wartawan dibayar gaji, profesi, saya hargai," tambah Ahok.
Suami Veronica Tan ini mengatakan, alasan adanya pembahasan isu ini secara berkala untuk membuatnya tidak fokus bekerja. Tapi baginya itu tidak akan berpengaruh.
"Saya mau kerja, banyak kerjaan. Orang-orang ini tergetnya apa tau nggak? Supaya ngarep saya nggak konsentrasi kerja. Dia pikir saya keganggu, saya nggak. Kamu mau caci maki saya, mau apain saya, saya nggak keganggu kok. Saya orangnya santai saja. Kamu lihat saja muka saya, ada stres nggak?" terangnya.
Ahok mengaku dengan adanya konflik semacam ini membuatnya tetap fokus. Bahkan, bilamana tidak ada permasalahan malah akan membuat dirinya mengantuk.
"Justru aku demen kayak gini ribut. Aku sudah bilang aku hobinya ribut, cuma sekarang kan kerjaan banyak. Tanya soal yang lain," tutupnya sambil berlalu ke ruang rapat.
Sebelumnya, seorang pria mengaku auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkelahi. Tantangan tersebut disampaikannya dalam sebuah video yang diunggahnya sendiri di Facebook.
Dalam video berdurasi 5 menit 52 detik, Senin (15/4), pria bernama Imam Supriadi itu mengaku kecewa dengan sikap Ahok yang berucap kasar kepada atasannya. Dia juga mengungkap beberapa kesalahan Ahok saat menjadi Bupati Belitung Timur.
Saat dikonfirmasi , Imam mengaku membuat sendiri video tersebut. Namun, dia enggan membeberkan lebih jauh soal kasus yang dihadapi Ahok.
"Baru saya buat kemarin, di rumah," aku Imam dalam sambungan telepon.
Untuk meyakinkan dia benar-benar auditor BPK, Imam mengenakan topi berwarna biru gelap bertuliskan BPK. Demikian pula pada kaosnya, terdapat logo BPK di bagian kiri dadanya.
Pihak BPK yang dikontak untuk memastikan apakah Imam benar-benar auditor belum memberikan jawaban.
Seperti diketahui, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras di Jalan Kiai Tapa, Grogol, Jakarta Barat menuai kontroversi. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meradang karena pembelian tersebut dinilai merugikan negara.
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut langsung menyerang BPK, dan menganggap lembaga tersebut berat sebelah dalam menyampaikan hasil investigasinya. Sementara, Ketua BPK Harry Azhar Azis membantah tudingan mantan Bupati Belitung Timur itu.
"Tantang itu saya juga tahu rencana mau ke mana. Saya lapor gampang, tunggu Lulung potong kuping," tegas Ahok di Balai kota DKI Jakarta, Jumat (15/4).
Bahkan, dia meminta kepada awak media untuk tidak membuat permasalahan antara dirinya dengan BPK semakin riuh. Bahkan, jika memang diteruskan, mantan Bupati Belitung Timur ini mengancam tidak akan melayani permintaan wawancara dari rekan media.
"Saya adalah pejabat yang konsisten melayani Anda (wartawan) doorstop, tolong kawan-kawan harus ingat. Saya juga bisa tidak mau layani Anda juga nanti. Pejabat diajarin jangan doorstop, saya konsisten layani doorstop. Karena bisa susupan-susupan banyak. Sengaja dipolitisi. Anda kan dititipi jadi anak buah, saya tahu kok," jelasnya.
"Pertanyaan dititipi supaya saya marah, supaya mancing, mojokin. Kan ini dipasang kayak jebakan. Saya ngerti kok. Saya hargai saudara kerja, wartawan dibayar gaji, profesi, saya hargai," tambah Ahok.
Suami Veronica Tan ini mengatakan, alasan adanya pembahasan isu ini secara berkala untuk membuatnya tidak fokus bekerja. Tapi baginya itu tidak akan berpengaruh.
"Saya mau kerja, banyak kerjaan. Orang-orang ini tergetnya apa tau nggak? Supaya ngarep saya nggak konsentrasi kerja. Dia pikir saya keganggu, saya nggak. Kamu mau caci maki saya, mau apain saya, saya nggak keganggu kok. Saya orangnya santai saja. Kamu lihat saja muka saya, ada stres nggak?" terangnya.
Ahok mengaku dengan adanya konflik semacam ini membuatnya tetap fokus. Bahkan, bilamana tidak ada permasalahan malah akan membuat dirinya mengantuk.
"Justru aku demen kayak gini ribut. Aku sudah bilang aku hobinya ribut, cuma sekarang kan kerjaan banyak. Tanya soal yang lain," tutupnya sambil berlalu ke ruang rapat.
Sebelumnya, seorang pria mengaku auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menantang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkelahi. Tantangan tersebut disampaikannya dalam sebuah video yang diunggahnya sendiri di Facebook.
Dalam video berdurasi 5 menit 52 detik, Senin (15/4), pria bernama Imam Supriadi itu mengaku kecewa dengan sikap Ahok yang berucap kasar kepada atasannya. Dia juga mengungkap beberapa kesalahan Ahok saat menjadi Bupati Belitung Timur.
Saat dikonfirmasi , Imam mengaku membuat sendiri video tersebut. Namun, dia enggan membeberkan lebih jauh soal kasus yang dihadapi Ahok.
"Baru saya buat kemarin, di rumah," aku Imam dalam sambungan telepon.
Untuk meyakinkan dia benar-benar auditor BPK, Imam mengenakan topi berwarna biru gelap bertuliskan BPK. Demikian pula pada kaosnya, terdapat logo BPK di bagian kiri dadanya.
Pihak BPK yang dikontak untuk memastikan apakah Imam benar-benar auditor belum memberikan jawaban.
Seperti diketahui, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras di Jalan Kiai Tapa, Grogol, Jakarta Barat menuai kontroversi. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meradang karena pembelian tersebut dinilai merugikan negara.
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut langsung menyerang BPK, dan menganggap lembaga tersebut berat sebelah dalam menyampaikan hasil investigasinya. Sementara, Ketua BPK Harry Azhar Azis membantah tudingan mantan Bupati Belitung Timur itu.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Bijaksana