Baca Juga
Anton Medan |
Kritik keras terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (
Ahok), dilontarkan dengan lantang oleh aktivis perempuan, Ratna
Sarumpaet saat diskusi hukum bertajuk "Siapa penantang Ahok" di salah
satu Tv swata (08/3/2016) malam.
Kritik keras Ratna berawal ketika menilai penggusuran kawasan
prostitusi Kalijodo sebagai simbol keangkuhan penguasa karena selalu
membawa nama negara.
"Negara itu tidak ada tanpa rakyat itu harus diingat oleh seorang pemimpin, dan itu betul yang tidak ada pada Ahok," kata dia di acara Indonesia Lawyer Club TV One, Selasa (08/3/2016) malam.
Aktivis perempuan itu juga menyoal dan mempertanyakan arah
pembangunan Jakarta saat ini, "Jakarta mau dibawa kemana sebenarnya.
Jadi Singapore atau jadi apa?" tanya dia dengan suara lantangnya.
Lebih dari itu, Kritik Ratna ke Ahok semakin menjadi-jadi ketika
menyatakan bahwa dirinya tidak akan memilih calon yang diduga korupsi.
"Aku minta kepada semua yang mendukung Ahok untuk kalian agar lebih dulu tanyak Ahok (Soal kasus Sumber Waras)," ujar Ratna.
Bahkan pada kesempatan itu, dia juga mengklaim memiliki materi dan
bukti-bukti yang meyakinkan dirinya bahwa Ahok memang terlibat korupsi
di kasus Sumber Waras dengan keyakinan 99 persen.
"Kalau Ahok memang tidak ada korupsinya kenapa dia tidak datang ke
KPK, kenapa dia bilang semua orang mau melawan kalau dia (Ahok)
tersangka, ini bahaya," tegas Ratna.
Gerah mendengar paparan Ratna tersebut, Anton Medan Langsung angkat bicara memotong argumen Ratna yang bernada pedas itu.
"Acara kita ini mencari kandidat DKI. Kalau caci maki kita berdosa
semua. Saya pulang!" tegas sahabat akrab Ahok itu dan langsung
meninggalkan acara diskusi hukum tadi malam.
sumber:
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Bijaksana