ads

Kamis, 25 Februari 2016

Modus Aborsi Ilegal di Klinik di Kawasan Cikini

Dilihat  Kali

Dua tempat yang dijadikan klinik aborsi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, digerebek tim Subdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.... thumbnail 1 summary

Baca Juga

Dua tempat yang dijadikan klinik aborsi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, digerebek tim Subdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Klinik tersebut mempromosikan jasa aborsi melalui website klinik-obgyn.com.

Lokasi yang digerebek adalah klinik dr Ihsan Oetama, SpOg di Jl Cisadane No 4, Cikini, Jakarta Pusat dan satu lainnya, klinik dr Suripno di Jl Cimandiri No 7 Cikini.

Kasubdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Adi Vivid mengungkap modus operandi klinik aborsi yang salah satunya dengan memasang promosi di sebuah website.

"Dia memasang iklan di website klinik-obgyn.com, tetapi ada juga yang lewat calo-calo tukang ojek yang di depan (Jl Raden Saleh)," imbuhnya.

Bagi pasien yang mendaftar via online, mereka wajib bertemu dengan calo terlebih dahulu. Setelah itu, calo akan mengantarkan calon pasien ke klinik aborsi.

"Seharusnya kan kalau mau 'berobat' kan kita ke kliniknya langsung, tetapi ini disuruh ketemu sama calonya dulu di sebuah restoran cepat saji di Cikini, baru diantar ke klinik," jelasnya.

Setelah berada di klinik, pasien harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di meja resepsionis. Pasien dicatat dalam buku tamu lalu ditanya usia kehamilannya.

"Nanti diperiksa, di-USG itu bayar Rp 300 ribu. Waktu USG itu harusnya monitor kan diperlihatkan ke pasien, ini malah mengarah ke dokternya," ujarnya.

Setelah di-USG dan diberitahu usia janin, pasien ditanya kapan akan mengaborsi janinnya. "Kalau hari itu juga langsung dipersiapkan ruangan untuk aborsi," imbuhnya.

Di ruangan penindakan terdapat sejumlah peralatan media untuk tindakan aborsi. Janin bayi yang diaborsi dibuang ke toilet, tempat pembuangan khusus yang terpisah dengan septic tank.

"Janinnya dibuang ke tempat penampungan rahasia, jadi beda jalurnya dengan septic tank," lanjut Adi.

Setelah aborsi selesai, pasien diberikan obat antibiotik untuk menghilangkan rasa nyeri. "Tempatnya ini tidak higienis dan tindakannya juga bisa dibilang asal-asalan," tuturnya.

Selain menerima permintaan via website, ada juga yang menggunakan jasa calo. "Calonya lewat tukang ojek nanti diantar ke klinik," tambahnya.
(mei/hri)
sumber: http://news.detik.com/berita/3150415/begini-modus-aborsi-ilegal-di-klinik-di-kawasan-cikini

1 komentar

Silahkan Berkomentar dengan Bijaksana