Baca Juga
Meninggalnya Freedi Djajadi menyita perhatian publik apalagi ia tewas
saat mengikuti lomba makan makanan siap saji brand terkenal.
Ratusan pelayat dari keluarga, kerabat dan teman berdatangan silih
berganti ke tempat persemayaman, Rumah Duka Abadi, Jalan Raya Daan
Mogot, Jakbar sepanjang, Sabtu (12/3/2016).
Selain ingin melihat yang terakhir kali, mereka juga memanjatkan doa untuk mendiang.
Tak terkecuali tujuh teman mendiang semasa sekolah di STMK BPK Penabur Tanjung Duren, Jakbar pada 1992-1995.
Septian (39) mengaku terkejut dengan meninggalnya Freedi.
Apalagi, dia meninggal setelah tersedak saat mengikuti lomba makan ayam cepat saji.
Sepengetahuannya, Freedi bekerja sebagai programmer di sebuah perusahaan asing.
Komunikasi terakhir dengan korban dilakukan melalui grup Whatsapp (WA) pada tiga pekan lalu.
"Di grup WA, dia nggak pernah cerita mau ikut lomba makan ayam," ujar Septian di Rumah Duka Abadi.
Menurutnya, Freedi tidak pernah bercerita mempunyai kesulitan keuangan sehingga tergiur mengikuti lomba makan ayam berhadiah Rp5 miliar itu.
Ia hanya menyayangkan minimnya persiapan atau tidak adanya petugas medis dari penyelenggara lomba tersebut.
Seingat Septian, nafsu makan Freedi terbilang normal semasa sekolah. Hanya saja, Freedi beberapa kali menggunakan inhaler dan diduga karena menderita asma saat Kelas 1 SMK.
"Jadi, sekitar 20 tahun lalu, waktu awal kami sekolah SMK itu, dia ada seperti penyakit asma. Dia waktu itu suka pakai inhaler. Pas lulus, saya nggak perhatikan dia lagi," ujar Septian.
Sementara itu, teman Freedi lainnya, Nuryadi (40) mengenal mendiang sebagai sosok baik, cerdas, pendiam, pandai membuat sketsa gambar dan terbilang religius.
"Di grup WA, dia nggak pernah cerita mau ikut lomba makan ayam," ujar Septian di Rumah Duka Abadi.
Menurutnya, Freedi tidak pernah bercerita mempunyai kesulitan keuangan sehingga tergiur mengikuti lomba makan ayam berhadiah Rp5 miliar itu.
Ia hanya menyayangkan minimnya persiapan atau tidak adanya petugas medis dari penyelenggara lomba tersebut.
Seingat Septian, nafsu makan Freedi terbilang normal semasa sekolah. Hanya saja, Freedi beberapa kali menggunakan inhaler dan diduga karena menderita asma saat Kelas 1 SMK.
"Jadi, sekitar 20 tahun lalu, waktu awal kami sekolah SMK itu, dia ada seperti penyakit asma. Dia waktu itu suka pakai inhaler. Pas lulus, saya nggak perhatikan dia lagi," ujar Septian.
Sementara itu, teman Freedi lainnya, Nuryadi (40) mengenal mendiang sebagai sosok baik, cerdas, pendiam, pandai membuat sketsa gambar dan terbilang religius.
Sejumlah karya lagu rohani dan sketsa gambarnya diunggah dalam akun facebook-nya.
"Di wall ada tulisan puisi dan lagu Rohani. Seperti tulisan, Aku hidup tidak berguna dan segala macam. Aku kaget, kok nih anak begini amat. Tapi, dia memang biasa nulis lagu rohani," ujar Nuryadi.
Nuryadi berharap kasus tewasnya rekannya itu bisa diusut tuntas oleh kepolisian sehingga bisa dimintakan pertanggungjawaban bagi pihak menyebabkan hilangnya nyawa korban ini.
Penyelidikan polisi
Jajaran Polres Metro Jakarta Barat menyelidiki insiden tewasnya, Freedi Jayadi (45).
Freedi tewas saat mengikuti acara perlombaan makan 5 menit berhadiah Rp 5 miliar yang diselenggarakan restoran cepat saji, KFC Taman Semanan.
Aparat kepolisian masih mengumpulkan sejumlah alat bukti berikut keterangan saksi.
"Di wall ada tulisan puisi dan lagu Rohani. Seperti tulisan, Aku hidup tidak berguna dan segala macam. Aku kaget, kok nih anak begini amat. Tapi, dia memang biasa nulis lagu rohani," ujar Nuryadi.
Nuryadi berharap kasus tewasnya rekannya itu bisa diusut tuntas oleh kepolisian sehingga bisa dimintakan pertanggungjawaban bagi pihak menyebabkan hilangnya nyawa korban ini.
Penyelidikan polisi
Jajaran Polres Metro Jakarta Barat menyelidiki insiden tewasnya, Freedi Jayadi (45).
Freedi tewas saat mengikuti acara perlombaan makan 5 menit berhadiah Rp 5 miliar yang diselenggarakan restoran cepat saji, KFC Taman Semanan.
Aparat kepolisian masih mengumpulkan sejumlah alat bukti berikut keterangan saksi.
Sementara itu, KFC Taman Semanan, yang menjadi lokasi berlangsung acara telah ditutup dan dipasangi garis polisi untuk kebutuhan penyelidikan.
“Kami masih selidik. Penyebab pasti kami belum tahu,” tutur Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Didik Sugiarto, Jumat (11/3/2016).
Freedi Jayadi (45) meninggal dunia saat mengikuti acara perlombaan makan 5 menit berhadiah Rp 5 miliar yang diselenggarakan restoran makanan cepat saji, KFC.
Lomba berlangsung di KFC Taman Semanan RT/RW 15/11, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (11/3/2016) sekitar pukul 14.02 WIB.
Tiga peserta
Panitia penyelenggara memberikan tiga potong sayap ayam KFC.
Siapa tercepat menghabiskan ayam itu akan menjadi pemenang.
“Kami masih selidik. Penyebab pasti kami belum tahu,” tutur Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Didik Sugiarto, Jumat (11/3/2016).
Freedi Jayadi (45) meninggal dunia saat mengikuti acara perlombaan makan 5 menit berhadiah Rp 5 miliar yang diselenggarakan restoran makanan cepat saji, KFC.
Lomba berlangsung di KFC Taman Semanan RT/RW 15/11, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (11/3/2016) sekitar pukul 14.02 WIB.
Tiga peserta
Panitia penyelenggara memberikan tiga potong sayap ayam KFC.
Siapa tercepat menghabiskan ayam itu akan menjadi pemenang.
Freedi telah menghabiskan ayam ketiga, lalu, secara tiba-tiba, dia tersedak.
Korban langsung minum air putih.
Kemudian, korban diberi pertolongan dan langsung dibawa ke klinik Yasa Husada di Jalan Pulo Indah RT/RW 001/08, Kelurahan Duri Kosambi.
Setelah diperiksa oleh dokter jaga, dokter menyatakan nyawa korban tak tertolong.
Untuk kepentingan visum et repertum, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Lomba dihentikan
PT makmur Usaha Fobe Inko (O2 Accion) bertanggungjawab atas meninggalnya Freedi Djajadi dalam lomba makan ayam KFC behadiah Rp 5 miliar di Gerai KFCTaman Samanan Duri Kosambi, Cengkareng, jakarta Barat, Jumat (11/2/2016).
Korban langsung minum air putih.
Kemudian, korban diberi pertolongan dan langsung dibawa ke klinik Yasa Husada di Jalan Pulo Indah RT/RW 001/08, Kelurahan Duri Kosambi.
Setelah diperiksa oleh dokter jaga, dokter menyatakan nyawa korban tak tertolong.
Untuk kepentingan visum et repertum, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati.
Lomba dihentikan
PT makmur Usaha Fobe Inko (O2 Accion) bertanggungjawab atas meninggalnya Freedi Djajadi dalam lomba makan ayam KFC behadiah Rp 5 miliar di Gerai KFCTaman Samanan Duri Kosambi, Cengkareng, jakarta Barat, Jumat (11/2/2016).
"Kami PT makmur Usaha Fobe Inko (O2 Accion) bertanggungjawab
penuh baik secara moril maupun materiil terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas pelaksanaan kegiatan ini," tulisnya dalam siaran pers
yang diterima Tribunnews.com, Minggu (13/3/2016).
Dalam keterang tertulisnya, pihak O2 Accion menyatakan bila kegiatan tersebut sepenuhnya inisiatif dari O2 Accion dan diselenggarakan penuh baik dari sisi pendanaan, management, dan operasional lapangan.
"Sehingga apa pun yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan ini, sepenuhnya menjadi tanggungjawab kami dan bukan pihak mana pun," tulisnya lagi.
Pihak O2 Accion pun menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga almarhum Freedi Djajadi atas insiden tersebut.
Pihaknya pun menyatakan akan membantu sepenuhnya keluarga almarhum dan juga bekerja sama dengan pihak lain yang terkait.
"Dengan pernyataan ini, kami memutuskan untuk menghentikan kegiatan Lomba Makan Ayam ini," katanya.
Bagi para pendaftar yang telah berpartisipasi dan menyetorkan dana, pihak O2 Accion akan mengembalikannya dalam waktu dekat.
"Kami akan menghubungi para peserta atas hal tersebut di atas," ucapnya.
Untuk keterangan lebih jelas, dapat menghubungi Budi Soelaema, President director PT Makmur Usaha Fobe inko di nomor +628551503205 aatau email buds@o2grupomedia.id.
sumber:Dalam keterang tertulisnya, pihak O2 Accion menyatakan bila kegiatan tersebut sepenuhnya inisiatif dari O2 Accion dan diselenggarakan penuh baik dari sisi pendanaan, management, dan operasional lapangan.
"Sehingga apa pun yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan ini, sepenuhnya menjadi tanggungjawab kami dan bukan pihak mana pun," tulisnya lagi.
Pihak O2 Accion pun menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga almarhum Freedi Djajadi atas insiden tersebut.
Pihaknya pun menyatakan akan membantu sepenuhnya keluarga almarhum dan juga bekerja sama dengan pihak lain yang terkait.
"Dengan pernyataan ini, kami memutuskan untuk menghentikan kegiatan Lomba Makan Ayam ini," katanya.
Bagi para pendaftar yang telah berpartisipasi dan menyetorkan dana, pihak O2 Accion akan mengembalikannya dalam waktu dekat.
"Kami akan menghubungi para peserta atas hal tersebut di atas," ucapnya.
Untuk keterangan lebih jelas, dapat menghubungi Budi Soelaema, President director PT Makmur Usaha Fobe inko di nomor +628551503205 aatau email buds@o2grupomedia.id.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Bijaksana