Baca Juga
Beberapa pengemudi angkutan ojek berbasis aplikasi, GrabBike, di kawasan
Lebak Bulus, Jakarta Selatan melepas atribut mereka terkait demo ribuan
pengemudi taksi yang berujung anarkis.
"Saya takut, dari pagi mengantar penumpang saya juga sudah tidak
pakai jaket (GrabBike). Saya juga sudah minta izin penumpangnya kalau
tidak pakai atribut," kata pengemudi GrabBike, Muhammad Hadi, di depan
pusat perbelanjaan Poins Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (22/3/2016).
Menurutnya, Senin (21/3) malam, dirinya sudah mengetahui akan terjadi demo besar-besaran para pengemudi taksi hari ini.
"Teman-teman (GrabBike) juga sudah kasih tahu lebih baik tidak usah
pakai atribut dulu. Memang benar tadi kan sampai bentrok di kawasan
Jenderal Sudirman," katanya.
Sementara itu, menurut pengemudi GrabBike lainnya, Denny, juga
melepas jaketnya setelah mendapat info dari teman sesama pengemudi dan
polisi.
"Tidak masalah mereka demo-demo gitu tapi saya kesal banyak pengemudi
(ojek aplikasi) yang diserang. Kita kan sama-sama cari rezeki mas,"
kata Denny yang mengaku sudah menjadi pengemudi GrabBike selama 5 bulan
itu.
Ia pun berharap besok situasi sudah normal kembali dan dirinya juga bisa beraktivitas seperti biasa.
"Ya kalau hari ini kan tidak bisa bebas ke mana-mana, ada imbauan
juga dari polisi jangan ke lokasi yang dekat-dekat demo," tuturnya.
Sebelumnya, ribuan pengemudi taksi yang menggelar unjuk rasa terlibat
bentrok dengan ratusan pengemudi angkutan ojek berbasis-aplikasi,
Go-Jek, di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).
Menurut pantauan, ketika ribuan pengemudi taksi berpindah unjuk rasa
ke depan Istana Negara, tiba-tiba datang ratusan pengemudi Gojek dari
arah jalan Merdeka Utara dengan konvoi motornya. Pengemudi taksi yang
terpancing melempari Gojek dengan batu dan barang keras lainnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan Bijaksana